Film Bollywood - Prem Prakash, seroang cowok yang menapaki umur dewasa tapi tidak dengan pengharapan. Dengan Cara Apa tak, terlahir dalam keluarga miskin tidak dengan modal pendidikan yang lumayan, gerakan Prem cuma menjaga bisnis keluarga yang telah tak lagi menjanjikan. Dikala tehnologi Compact Disk (CD) sejak mulai muncul di India, business milik Prem masihlah mengandalkan pita kaset untuk menawari jasa rekaman.
Kala ini pun sang ayah yang berwatak keras, merasa miliki hak buat memberikan hari depan yang lebih baik, pastinya dengan pengharapan kehidupan keluarganya terselamatkan. Prem dijodohkan bersama seseorang gadis dari keluarga yang dengan cara ekonomi sedikit tambah baik. Sandhya Verma, sedikit dari gadis India yang mengenyam pendidikan kala itu merasa kasmaran terhadap pandangan mula-mula bersama Prem. Gimana dengan Prem? Ah rasanya tak barangkali Prem mencintai wanita yang tak kasep dan gendut!!!
Tema diangkat film ini pass klasik, perjodohan dalam pernikahan yang masihlah marak dalam kehidupan sosial budaya India awal th 1990an. Menampilkan kehidupan orang India rata rata dalam strata sosial menengah kebawah, film ini dapat mengambil kita terhadap nuansa Indonesia dekade awal 90 yang kurang lebih sama. Kenyataan sosial yang lain ialah posisi wanita yang ditempatkan dalam struktur sosial paling bawah.
Sandhya Verma yang berpendidikan lebih tinggi dari sang suami, Prem Prakash, dituding sbg penyebab munculnya konflik rumah tangga. Kodrat wanita India tak lebih dari satu orang istri yang mesti berbakti kepada suami. Isu kesetaraan gender muncul disini. Ibunda Sandhya menyesal sudah menyekolahkan Sandhya hingga pendidikan tinggi. Apa makna pendidikan tinggi bagi seseorang wanita kalau nantinya tidak berhasil dalam pernikahan?
Benar-benar tak seperti umumnya film India yang lain, Dum Laga Ke Haisha yang dipenuhi nyanyian dan tarian disana sini. Praktis cuma ada satu sektor yang mempertontonkan aktor penting berdendang dan menari, itupun ditaruh terhadap bidang akhir. Film ini lumayan slow dan konsentrasi kepada narasi, walaupun masih ada alunan lagu-lagu India yang mengiringi (agak mnenarik sebab film ini pilih lagu-lagu bersama langgam klasik). Setting thn 1990an India dalam kelas sosial menengah kebawah tergambar dengan apik melalui lorong sempit dan gang-gang rumah yang berhimpitan.
Toko jasa merekam milik Prem yaitu ikon dalam film ini yang bisa menegaskan musim di mana pita kaset jadi primadona dekade 90an awal. Pilihan cerdik bagi sang sutradara!!!
Sumber Artikel : http://www.berkonten.com/
No comments:
Post a Comment